Cordaid di Sempu - Ngancar

Kedatangan team cordaid ke Kediri untuk melihat kegiatan yang telah dilakukan di Desa Sempu dan Sepawon sudah ditunggu-tunggu oleh warga, hal ini karena sebelumnya sudah ada rencana kalau pada bulan Mei akan ada kunjungan dari team Cordaid tapi tidak jadi.

Ketika mendengar kedatangan dari Team Cordaid warga Sempu khususnya anggota Tekad Hangudi Mulyo (THM) sangat antusias. Hal ini dibuktikan dengan mengadakan pertemuan untuk mempersiapkan segalanya untuk menyambut Team Cordaid.

Pertemuan untuk menyambut kedatangan Cordaid yang diadakan oleh anggota Tekad Hangudi Mulyo menghasilkan susunan kepanitiaan yaitu Koordinator langsung di dipegang Heri Setiawan (Sekjen Tekad Hangudi Mulyo).

Selain itu juga menyusun pembagian tugas yang intinya adalah menunjukan tentang kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan Tekad Hangudi Mulyo selama satu tahun sebelumnya. Yang mau ditunjukan dalam kunjungan tersebut adalah demonstrasi pembuatan Dodol nanas dan demonstrasi pembuatan Pupuk organic.
Demo yang akan dilakukan adalah untuk menunjukan bahwa Tekad Hangudi Mulyo benar-benar telah belajar dan sudah bisa mempraktekan. mempersiapkan dodol nanas akan di pimpin oleh Suliasih dengan di Bantu ibu-ibu, sedangkan untuk demo pembuatan pupuk organic di pimpin Manap.

Selain mempersiapkan pembuatan dodol nanas ibu-ibu juga mempersiapkan konsumsi sebagai menu makan siang. Dalam hal hidangan warga juga mempersiapkan menu special, menu tersebut adalah nasi jagung dan nasi tiwul (terbuat dari ketela) dan nasi putih (dari beras), jadi ada tiga pilihan jenis makanan khas untuk menyambut kedatangan Cordaid, meskipun menghidangkan banyak menu makanan special tapi dengan biaya yang minimal.

Selain nyambutan persiapan dilakukan oleh warga dari Desa Sempu, dari desa Sepawon atau dari Panca Manunggal Rasa juga mendapatkan tugas dalam penyambutan ini. Dari Panca Manunggal Rasa Sepawon menampilkan alat musik Kulintang yang dimainkan oleh Bapak-bapak sebagai pembuka acara atau sebagai seksi hiburan dalam acara tersebut.

Format acara dalam pertemuan kunjungan tersebut dibuat dibuat semi formal, jadi untuk pertama kali acara adalah penampilan group Kulintang dari Sepawon. Pada jam 09.30 Wib. setelah beberapa lagu dilantunkan acara dimulai dialog bersama antara warga Sempu dan Sepawon dengan Team dari Cordaid dipimpin Heri Setiawan dari Tekad Hangudi Mulyo Sempu sebagai Pembawa acara.

Dalam acara tersebut mengundang dari dua kepala desa yaitu Kepala Desa Sempu dan Kepala Desa Sepawon, tapi sampai acara tersebut itu dimulai tidak ada satupun perwakilan dari Dua Desa yang datang, jadi dalam acara pembukaan itu hanya diwakili dari Tekad Hangudi Mulyo oleh Suko dan dari Panca Manuggal Rasa diwakili oleh Danang.

Suko bercerita tentang awal masuknya Program pengurangan resiko bencana di desa Sempu, dari mulai membentuk kelembagaan yaitu Tekad Hangudi Mulyo dan juga tentang kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan selama satu tahun yang lalu. Selain itu juga bercerita tentang kondisi masyarakat ketika bencana gunung kelud meletus,baik cerita senang, duka, unik dan lain sebagainya.

Sambutan kedua dari Panca Manunggal Rasa yang diwakili oleh Danang yang merupakan tokoh Desa Sepawon. Danang bercerita tentang kegiatan yang dilakukan selama satu tahun seperti proses pengaspalan jalan yang berguna sekali sebagai jalur evakuasi ketika terjadi bencana, juga menjelaskan kejadian-kejadian ketika bencana dan pasca bencana yang ada di desa Sepawon.

Setelah selesai sambutan dari langsung dimulai dengan dialog bersama antara warga Sempu dan Sepawon dengan team dari Cordaid. Dalam dialog bersama ini dipimpim oleh Rudianto. Ditambahkan lagi oleh suko bahwa yang menjadi permasalahan utama warga Desa Sempu paska gunung kelud meletus adalah kekurangan pasokan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hal ini karena ketika gunung kelud meletus pasti merusak jalur pipa air bersih yang berasal dari sumber Celangap yang letaknya ada di lereng gunung Kelud.

Sedangkan jarak antara Sumber Celangap dan Desa Sempu sekitar tujuh (7) km. dan ketika mengalami kerusakan warga dari lima (5) desa yaitu Desa Sugehwaras, Babadan, Ngancar, Sempu, dan Desa Manggis tidak bisa mendapatkan pasokan air dari sumber Celangap.

Sedangkan paska letusan gunung kelud 1990 pengelolaan air di ambil alih oleh PDAM yang sebelumnya dikelola oleh HIPPAM. Dan menurut Suko setelah dikelola oleh PDAM belum banyak ada perubahan yang berarti tentang pelayan pasokan air bersih yang ada di desa Sempu dan sekitarnya..

Biasanya ketika pipa saluran air rusak masyarakat mengandalkan bantuan dari pemerintah atau dari sukarelawan yang membantu menyediakan pasokan air. Dengan kendaraan tangki untuk mengambil air dari daerah lain, masyarakat mengantri untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari sampai pipa saluran air di perbaiki, dan biasanya ini terjadi sampai tiga (3) bulan seperti letusan gunung kelud tahun 1990, ujar Suko.
Dari pemaparan tentang permasalahan pasokan air ketika paska letusan gunung kelud, Suko berharap dan usul pada team Cordaid agar ada program tentang pengadaan alat atau tandon atau bak air yang besar untuk menampung air, sehingga dengan bak air tersebut memudahkan masyarakat tanpa harus mengantri dari truk tangki pengangkut air bersih.

Suliasih perwakilan dari Tekad Hangudi Mulyo sangat berterima kasih dengan adanya program penanggulangan resiko bencana didesa Sempu, karena setelah adanya program ini masyarakat khususnya dari Desa Sempu jadi mengerti tentang pentingnya penanggulangan resiko bencana dengan mengorganisir diri atas ancaman bencana gunung kelud yang sewaktu-waktu bisa meletus.

Selain itu Suliasih juga berharap program pengurangan resiko bencana ini terus berlanjut sampai masyarakat benar-benar mampu berdiri sendiri atau berdikari dan siap menghadapi bencana yang datang. Juga mengusulkan pengadaan peralatan pembuatan Dodol nanas yang telah dirintis oleh kelompok perempuan Tekad Hangudi Mulyo dalam pemanfaatan petensi lokal sebagai usaha bersama dengan tujuan bisa menambah penghasilan ekonomi rumah tangga.

Sudrajat dari Panca Manunggal Rasa Sepawon juga menambahkan tentang rencana untuk membuat peternakan terpadu yang arah kedepan dari peternakan tersebut bisa membangun kemandirian organisasi, hal ini karena secara mayoritas di Desa Sepawon memiliki hewan ternak, jadi selain mengungsikan manusianya juga tak kalah pentingnya adalah penyelamatan hewan ternak milik warga.

Ditambahkan lagi oleh Legimin dari Sepawon bahwa persoalan air yang ada di Sepawon agak lebih mudah daripada yang ada di desa Sempu, tapi yang menjadi persoalan tentang air adalah tentang debit air dan masalah pipa, karena pipa saluran air yang ada di Sepawon adalah peninggalan dari zaman Belanda sampai sekarang belum pernah di ganti, dan hari ini kondisi pipa sudah tidak layak dan cepat untuk melakukan pergantian pipa.

Sudah ada usaha-usaha yang dilakukan Legimin yang juga sebagai ketua HIPAM desa Sepawon yaitu telah mengajukan pada pemerintah daerah tapi sampai hari ini belum ada respon yang baik. Untuk itu kepada team Cordaid Legimin juga mengusulkan tentang adanya program yang menangani tentang masalah air.
Sementara Komentar dari Mr. Jhon dengan diterjemahkan oleh Vivi tentang usulan dari Suko dan dari peserta yang lain, tentang persoalan-persoalan yang dihadapi oleh dua desa akan di catat dan diusahakan tenga program-program baru yang tlah di usulkan warga.

Mr Jhon juga mengatakan bahwa kedatangannya kesini adalah melihat kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan dan kalau pun ada usulan program baru seperti air akan tetap diusahakan, dalam arti kalau dari Cordaid tidak ada maka akan dicarikan pada jaringan lain.

Dalam diskusi dengan warga dua desa, Mr Jhon lebih banyak bertanya tentang sejarah kejadian-kejadian ketika gunung kelud meletus dari pengalaman warga, selain itu permasalahan air menjadi kajian yang dibahas secara detail.
Dalam kunjungan ini juga dihadiri oleh Bimo, dia merupakan anggota baru DPRD Kab. Kediri dari partai PDIP, disini Bimo banyak bertanya tentang sistem pengelolaan oleh PDAM yang masih amburadul, dan Bimo juga berjanji akan menampung permasalahan air yang ada di Sempu dan sekitarnya untuk di bahas di tingkat Dewan Perwakilan Daerah Kab. Kediri dan nantinya juga bersama Pemerintah Daerah Kab. Kediri.

Pada jam 12.00 Wib. dialog ini selesai dilanjutkan dengan istirahat dengan diiringi musik Kulintang yang dimainkan dari Panca Manunggal Rasa Sepawon. Dan sebelum istirahat diadakan penyerahan cangkul dan Caping (topi) oleh Mr. Jhon kepada perwakilan dari Tekad Hangudi Mulyo desa Sempu dan perwakilan Panca Manunggal Rasa sebagai tanda di mulainya Program Tahun Kedua pengurangan resiko bencana.
Setelah istirahat selesai pada jam 13.00 Wib dilanjutkan dengan memperlihatkan pembuatan pupuk organik yang terletak di belakang rumah Posko Tekad Hangudi Mulyo dengan Manab sebagai koordinator team pembuatan pupuk organik. Dalam demo pembuatan pupuk organik ini Mr Jhon banyak bertanya bahan-bahan yang dipakai dan penggunaan pupuk ini nanti untuk dipakai sendiri atau akan dijual.

Selanjutnya Suliasih sebagai koordinator pembuatan dodol nanas juga mendemonstrasikan pada team Cordaid, bersama-sama ibu-ibu yang lain menjelaskan tentang proses pembuatan dodol nanas. Dalam demo ini tidak langsung dipraktekan tapi hanya sekedar diberikan penjelasan tentang proses pembuatan, selain itu ibu-ibu sudah menyiapkan dodol nanas yang sudah jadi dalam kemasan dan khusus untuk oleh-oleh rombongan dari team Cordaid.

Dua demonstrasi dari Tekad Hangudi Mulyo telah selesai dan dilanjutkan untuk melihat sumber Banteng yang terletak di sebelah selatan Desa Sempu, sebelum kelokasi team dari Cordaid foto bersama dengan para warga sebagai kenang-kenangan. Setelah itu rombongan beranjak ke Sumber Banteng dan sekalian berpamitan pada warga Sempu, karena setelah itu rombongan cordaid menuju ke desa Sepawon.
Lokasi Sumber Banteng yang oleh warga Sempu dijadikan alternatif bagi yang tidak berlangganan dengan PDAM dan mereka mengambil air dengan jerigen atau tong dengan di angkut sepeda motor atau sepeda ontel, dan juga bagi warga ketika ada kerusakan di sumber celangap. Mr. jhon pada waktu di sumber banteng juga melihat sendiri orang-orang yang sedang mengambil air untuk kebutuhan rumah tangga, Setelah selesai rombongan langsung ke desa Sepawon. (by Azhar Kurniawan / Fasilitator DRR SS-Kediri)

2 Responses to “Cordaid di Sempu - Ngancar”

Anonymous said...

reside in off-putting this gratis [url=http://www.casinoapart.com]casino[/url] hand-out at the unsurpassed [url=http://www.casinoapart.com]online casino[/url] impulse with 10's of spiffy [url=http://www.casinoapart.com]online casinos[/url]. associate [url=http://www.casinoapart.com/articles/play-roulette.html]roulette[/url], [url=http://www.casinoapart.com/articles/play-slots.html]slots[/url] and [url=http://www.casinoapart.com/articles/play-baccarat.html]baccarat[/url] at this [url=http://www.casinoapart.com/articles/no-deposit-casinos.html]no plunk casino[/url] , www.casinoapart.com
the finest [url=http://de.casinoapart.com]casino[/url] to UK, german and all during the world. so in behalf of the submissively [url=http://es.casinoapart.com]casino en linea[/url] discontinuity us now.

Ifendayu said...

semoga sempu lebih maju...
terus berjuang...