Situasi kemiskinan di sebagian besar wilayah Indonesia semakin mengalami keparahan (situasi buruk). Situasi buruk (keparahan) ini salah satunya banyak ditimbulkan oleh berbagai bencana, baik berupa bencana besar, bencana sedang maupun bencana kecil yang melanda hampir di seluruh wilayah Indonesia. Secara teoritik maupun berdasarkan kenyataan, sebagian wilayah Indonesia merupakan wilayah yang sangat potensial mengalami resiko bencana. Hal mana juga bisa dilihat dalam sepuluh tahun terakhir, di mana adanya peningkatan baik secara kuantitatif maupun kualitatif terjadinya bencana di Indonesia. Munculnya bencana yang terjadi tersebut memberikan dampak yang sangat serius terhadap ekosistem di berbagai kawasan dan terutama mengancam kehidupan manusia. Bencana-bencana tersebut umumnya berupa bencana yang bersifat alam dan bencana yang ditimbulkan oleh tindakan manusia sendiri.
Penanganan bencana yang sudah dilakukan selama ini masih banyak yang bersifat sporadis, memiliki tingkat koordinasi yang lemah dan respon yang lambat. Kemampuan untuk meminimalisir resiko-resiko bencana juga masih terlihat lemah, baik pada tingkat masyarakat maupun pada tingkat pemerintah. Hal ini disebabkan oleh, salah satunya dan yang utama, oleh belum adanya perspektif kebencanaan (integrated disaster perspective) di dalam strategi dan kebijakan-kebijakan pembangunan. Selain itu, di tingkat nasioanal dan juga local, belum ada integrated frame works dalam melakukan penanganan bencana. Belum lagi adanya kepentingan-kepentingan politik yang ikut bermain di dalam penanganan bencana.
Kalaupun ada bentuk-bentuk penanganan bencana, kecenderungan yang ada lebih banyak bergantung kepada sumberdaya luar. Bentuk-bentuk penanganan bencana masih banyak menegasikan (menghilangkan) sumberdaya local atau kekuatan masyarakat sendiri, baik sumberdaya social maupun sumberdaya ekonomi.
Berdasarkan beberapa hal tersebut, disusun sebuah Program yang dimaksudkan untuk mulai mengembangkan suatu inisiatif dalam membangun kesiap-siagaan (preparadeness) masyarakat bersama stakeholders lain untuk meminimalisir resiko-resiko bencana. Program ini juga memasukkan upaya-upaya untuk mendesakkan masalah kebencanaan di dalam strategi kebijakan dan pelaksanaan pembangunan.
Program yang diusulkan ini adalah suatu upaya sistematis untuk mengembangkan dan menerapkan manual, training untuk tenaga-tenaga relawan lapangan yang akan bekerja di daerah-daerah potensial bencana, untuk menghindari atau meminimalisir resiko bencana. Program ini didesign dan dilaksanakan dengan mengintegrasikan pendekatan-pendekatan dan proses-proses perubahan pemikiran dan pranata social di kawasan-kawasan yang memiliki resiko tinggi terhadap bencana.
3 Responses to “PROGRAM PENGURANGAN RESIKO BENCANA (DISASTER RISK REDUCTION)”
respon seperti apa yang anda harapkan dari pemerintah dan masyarakat?
awal yang baik
kita juga harus membantu peerintah untuk mengurangi bencana alam..
Post a Comment