Ternak Kambing dengan Pakan Ransum (Alternatif) Desa Sepawon Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri

Ternak kambing dapat dijadikan mata pencaharian yang paling utama di kultur masyarakat perkebunan seperti masyarakat dilereng gunung kelud, cara berternak yang dilakukan yaitu cara konvensional atau tradisional. Cara berternak seperti ini memang sangat tergantung sekali dengan alam, karena untuk mencari pakan ternak tergantung dengan daun pepohonan di sekitarnya, pakan ternak dari pepohonan ini disebut (rambanan). Situasinya akan terbalik jika ada letusan gunung kelud. Karena setelah terjadi letusan gunung kelud pepohonan semuanya kering akibat hujan abu panas, sementara itu sumber-sumber air banyak yang mati, karena tersumbat oleh erupsi dan tentunya mempengaruhi pepohonan di sekitarnya.

Hijauan yang diberikan pada kambing dapat berupa daun lantoro, gamal dan daun nangka. Bila berdasarkan bahan kering, pemberian hijauan sebaiknya mencapai 3% dari berat badan atau 10-15% berat badan dalam bentuk segar. Sementara konsentrat dapat disusun dari bungkil kelapa, bungkil kedelai, dedak, tepung ikan serta ditambah mineral dan vitamin. Kandungan protein dalam konsentrat berkisar 16%. Selain pakan, kambing juga perlu diberi garam beriodium, bisa berbentuk Urea Molasses Block (UMB) yang digantung di dalam kandang. Air minum harus selalu tersedia (Susilorini dkk. Budidaya 22 ternak potensial, Penebar Swadaya, 2008).
Berdasarkan pengalaman letusan gunung kelud sebelumnya krisis pakan ini berlaku 2 sampai 3 bulan, tentunya hal ini menjadi kekhawatiran bagi peternak, akhirnya muncul gagasan bagaimana pakan buatan (kosentrat) ini nantinya sebagai pakan alternative jika terjadi letusan gunung kelud. Gagasan ini menjadi kesepakatan bersama untuk menjawab krisis pakan ternak saat gunung meletus,

Pakan utama kambing adalah tunas-tunas semak serta ranting dan gulma. Selain itu, kambing juga perlu diberikan pakan tambahan, berupa konsentrat. Sebaiknya, konsentrat dalam bentuk kasar karena kambing tidak menyukai pakan yang digiling halus dan berdebu (Susilorini dkk. Budidaya 22 ternak potensial, Penebar Swadaya, 2008).
Kelompok Ternak kambing warga Desa Sepawon sudah mampu membuat pakan alternatif yang terdiri dari bahan-bahan mudah didapat dan banyak tersedia disekitarnya.

6 Responses to “Ternak Kambing dengan Pakan Ransum (Alternatif) Desa Sepawon Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri”

HCS CLUB SUKSES said...

INFO:
Suplemen Organik Tanaman (SOT) produk PT HCS Sidoarjo, untuk meningkatkan hasil produksi pangan tanpa pupuk kimia, lebih hemat, hasil meningkat dan hama terkendali.
Suplemen Organik Cair (SOC) untuk segala ternak akan lebih meningkat penghasilannya, menurun biayanya, dan lebih aman dikonsumsi dagingnya karena organik. Lagi pula kotorannya tidak berbau.
Selengkapnya buka http://hcssukses.blogspot.com/p/produk.html.

Admin http://hcssukses.blogspot.com

HCS CLUB SUKSES said...

INFO: PELATIHAN GRATIS TEKNOLOGI PENINGKATAN PRODUKSI PERTANIAN, PETERNAKAN, PERIKANAN BERBASIS ORGANIK, SETIAP HARI SELASA JAM 13.00-SELESAI DI SIDOARJO, SELENGKAPNYA KUNJUNGI http://hcssukses.blogspot.com

HCS CLUB SUKSES said...

Dengan menggunakan Suplemen Organik Cair (SOC) sebagai tambahan bahan fermentasi pakan ternak Insya Allah hasilnya akan lebih baik dan maksimal.
SOC sendiri adalah Nutrisi Bio Organic yang dikembangkan oleh PT HCS untuk mendukung terwujudnya PETERNAK HEWAN DAN IKAN YANG SUKSES DAN MANDIRI.
Sedangkan manfaat SOC untuk hewan ternak adalah :
= Menyehatkan ternak.
= Mengurangi biaya produksi dan pemeliharaan
= Mengurangi stress dan menambah daya tahan terhadap penyakit
= Meningkatkan Antibodi pada ternak
= Menyeimbangkan microorganisme di dalam rumen hewan dan meningkatkan nafsu makan
= Mempercepat pertumbuhan ternak
= Meningkatkan kesuburan dan meningkatkan produksi daging
= Mengurangi angka kematian pada anak Ayam
= Mempertinggi kwalitas pada telur
= Kotorannya TIDAK BAU (ramah lingkungan)
=Bisa digunakan untuk menguras WC tanpa sedot.
Selengkapnya buka http://hcssukses.blogspot.com/p/produk.html Kontak 081335588899

unang said...

thanks artikelnya menarik, saya juga tertarik dan sdh mencoba 6 ekor neh

ana said...

pengen bertandang langsung ke sana belajr ternakkkkkkkkkkkkkkkk

ana said...

pengen beli mesin pencacah rumput